Senin, 16 Februari 2009

Nasehat Lukman Kepada Anaknya

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur’an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.

“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir.”

“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”

“Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu.?”

”Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.”

“Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan.”

“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang.”

“Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

Minggu, 08 Februari 2009

Tips Belajar


1. Belajar yang baik adalah dengan memahami pelajaran sehingga untuk menghafal pun akan menadi lebih mudah. Karena, kalau kita sudah meahami suatu materi, ateri itu akan dapat kita ingat sampai uian-uian selanjutnya. Kalaupun lupa, untuk mengingatnya kembali akan lebih mudah.
Nah, untuk pelaaran menghitung kuta harus banyak mengrjakan latihan soal. Kita dapat membali buku latihan soal untuk tambahan atau pelengkap belajar supaya lebih paham.
2. Meringkas pokok-pokok pelajaran. Untuk meringkas pokok-pokok pelajaran apalagi itu pelajaran menghafal,kita dapat menggunakan teknik peta konsep.
Teknik peta konsep ini banyak digumakan karena sangat membantu memahami dan menghafal. Dengan teknik ini kita juga dapat mengembangkan kreativitasdan membuat ringkasan itu lebih menarik untuk di pelajari.
3. Waktu belajar yang tepat dan suasana belaar yang nyaman. Waktu belajar yang tepat adalah saat badan kita masih segar. Biasanya pagi hari saat kita baru bangun tidur. Agar lebih segar angan lupa menggosok gigi dahulu.
Untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, bias belajar sambil mendengarkan music atau kita belajar di teras rumah.
4. Jembatan keladi dan latihan soal. Jembatan keladi adalah kumpulan kata-kata untuk mudah menghafalnya. Misalnya mana warna-warna pelangi, dapat di singkat MEJIKUHIBINIU , singkatan dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Untukmembantu menghafal jembatan keladi, temple saja catatan di kamar tidur supaya sebelum tidur kita dapat membacanya.
5. Jangan lupa istirahat. Belajar serius memang di haruskan, tapi jangan lupa untuk istirahat. Karena otak kita juga akan lebih segar kalau diberi istirahat. Otak segar, badan tidak letih, maka belaarpun makin semangat.
Dengan demikian saat ingin menerima materi baru, otak kita tidak pusinng.

Jumat, 06 Februari 2009

SKS, kira-kira berhasil ga ya?


Kita pasti sering mendengar istilah SKS, SKS yang merupakan singkatan dari sistem kebut semalam. Sistem ini bukan merupakan sistem belaar yang baik. Sistem belaar yang baik adalah kita harus sering mengulang pelaaran, tidak terpaku pada ada uian atau tidak. Kita uga harus sering latihan soal, terutama untuk pelaaran berhitung, seperti matematika.

Sistem kebut semalam terbukti tidak ampuh untuk memperoleh nilai yang memuaskan. Untukkita yang akan menghadapi uian, sebaiknya kita mempersiapkannya satu bulan sebelumnya. Ika akan menghadapi uian nasional (UN), kita harus mempersiapkan enam bulan, bahkan kalau bias satu tahun sebelumnya.
Ada hal penting yang perlu kita ingat, tuuan utama dari ulangan itu kan untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam memahami materi pelaaran. Jadi, alangkah baiknya kalau kita mengerjakan ulangan dengan usaha kita sendiri.
SKS sangat Merugikan Karena :
1. Membuat kita tidak tenang. Kita harus menghafal hanya pada malam sebelumnya, secara terburu-bueru. Bahkan, tidak jarang gara-gara SKS kita adi tidak bias tidur karena gelisah.
2. Kirang memahami materi. Karena hanya memiliki waktu sedikit, kita jadi tidak dapat memahami plajaran dengan baik. Apalagi untuk pelajaran menghitung karena untuk pelaaran ini kita harus banyak latihan.
3. Manambah kemalasan. Ika nilai uian yang kita dapatkan kurang memuaskan, kita semakin malas belaar lagi. Waduh, kalau sudah begini nilai kita bias jadi semakin hancur.

Senin, 02 Februari 2009

Emas dan Batu


Berkat kerja keras dan selalu menabung, petani itu akhirnya kaya raya. Karena tak ingin tetangganya tahu mengenai kekayaannya, seluruh tabungannya dibelikan emas dan dikuburnya emas itu di sebuah lubang di belakang rumahnya. Seminggu sekali digalinya lubang itu, dikeluarkan emasnya, dan diciuminya dengan penuh kebanggaan. Setelah puas, ia kembali mengubur emasnya.


Pada suatu hari, seorang penjahat melihat perbuatan petani itu. Malam harinya, penjahat itu mencuri seluruh emas si petani.


Esok harinya petani itu menangis meraung-raung sehingga seluruh tetangga mengetahui apa yang terjadi. Tak seorang tetangga pun tahu siapa yang mencuri emasnya. Jangankan soal pencurian, tentang lubang berisi emas itu saja mereka baru tahu hari itu. Kalau tidak ada pencurian, tak ada yang tahu bahwa petani itu memiliki emas yang dikubur di belakang rumahnya. Sebagian orang ikut bersedih atas pencurian itu, sebagian yang lain mengejek dan menganggap petani itu bodoh.


“Salah sendiri menyimpan emas di rumah. Mengapa tidak dijual saja dan uangnya dipakai untuk membangun rumah. Biar rumahnya lebih bagus, tidak reot seperti sekarang. Itulah ganjaran orang kikir. Kalau dimintai sumbangan, selalu saja jawabannya tidak punya. Sekarang, rasakan sendiri!”


Tetapi tak seorang pun yang berani terus terang mengejek atau mengumpat petani yang ditimpa kemalangan itu. Semua ejekan dan umpatan hanya diucapkan di antara sesama mereka saja, tidak di hadapan si petani. Hanya seorang lelaki tua miskin yang berani bersikap jujur kepada petani itu. Lelaki tua itu tinggal tak jauh dari rumah si petani.


“Sudahlah, begini saja. Di lubang bekas emas itu kuburkanlah sebongkah batu atau apa saja dan berlakulah seperti sebelum kau kecurian.”


Mendengar itu, si petani marah.


“Apa maksudmu? Kau mengejekku, ya? Yang hilang itu emas, bukan batu. Kau sungguh tetangga yang jahat. Kau memang orang miskin yang cuma bisa mengubur batu. Aku bisa mengubur emas atau apa saja semauku. Kini aku kehilangan emas dan kau enak saja menyuruhku mengubur batu. Kau pikir batu sama dengan emas?!”


Suasana pun gaduh. Orang-orang melerai.


Dengan tenang lelaki tua itu menjawab:


“Apa bedanya emas dan batu? Kalau kau bisa mengubur emas, seharusnya kau juga bisa mengubur batu. Tahukah kau, dengan mengubur emas berarti kau telah menjadikan logam mulia itu sebagai barang yang tidak berharga. Lalu, apa salahnya kau mengubur batu dan berkhayal yang kau kubur itu adalah emas.”